Review Buku: Brain Rules

ISBN: 978-979-22-7174-4

Dibaca pada: 05/06/2011

Rating: 6/10

Brain Rules

Berikut beberapa kutipan dan ringkasan dari buku Brain Rules karya John Medina. Setiap bagian dibagi sesuai dengan bab yang ada di buku, dan ada pula bab yang tidak dimasukkan dalan catatan ini. Ada beberapa informasi menarik dan bermanfaat dibuku ini berkaitan dengan kegiatan kita sehari-hari dalam bekerja dan belajar, namun sebagian penjelasan ilmiahnya tidak begitu asing karena sudah pernah dibahas di media massa seperti Wired dan New York Times.

12 Aturan Otak

Kita tidak terbiasa duduk di meja selama delapan jam per hari. Dari perspektif evolusioner, otak berkembang saat kita berolahraga, saat kita berjalan sejauh 19 kilometer per hari. Otak masih mendambakan pengalaman olahraga semacam itu, terutama di populasi yang tidak aktif seperti populasi kita. Itu sebabnya olahraga mendongkrak kekuatan otak (Aturan otak #1) dalam populasi-populasi semacam itu. Orang yang berolahraga mengungguli para pemalas dalam hal memori jangka panjang, penalaran, perhatian, dan tugas-tugas pemecahan masalah.

Orang tidak memperhatikan hal-hal membosankan (seperti powerpoint standar). Otak juga perlu jeda, itulah kenapa dibuku ini banyak menggunakan cerita untuk mengajukan poin-poinnya.

Anda mungkin lebih produktif kalau tidur siang: satu studi mengatakan tidur siang selama 26 menit meningkatkan kinerja pilot NASA sebesar 34 persen. Tidur malam juga berpengaruh terhadap kesiagaan mentalpada esok harinya. Tidurlah dengan baik, maka anda pun akan berpikir dengan baik.

Kita harus mengulang-ulang untuk mengingat.

Kita adalah penjelajah yang hebat serta alamiahdan tidak pernah hilang dari kita terlepas dari segala lingkungan buatan yang kita bangun.

Olahraga mendongkrak kekuatan otak

Otak kita yang hebat berkembang bukan saat kita bermalas-malasan, melainkan saat kita sedang bergerak.

Olahraga sepanjang hayat dapat menghasilkan peningkatan yang kadang mencengangkan dalam kinerja kognitif dibanding kinerja orang yang tidak aktif bergerak.

Anda harus melakukan satu jenis olahraga dua kali seminggu untuk mendapatkan manfaat. Berjalan kakilah 20 menit setiap hari, dan anda dapat menurunkan risiko terkena stroke sebesar 57 persen.

Otak dirancang untuk berjalan kaki-19 kilometerper hari!

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bergeraklah!

Bertahan hidup

Kita punya “tiga otak”: otak reptil, otakkucing, dan otak ketiga yang sakti, otak “manusia.”

Kita mengambil alih dunia lewat adaptasi dengan perubahan itu sendiri, setelah kita dipaksa untuk beralih dari pohon ke sabana atau padang rumput saat perubahan iklim mengganggu pasokan makanan kita.

Setiap otak memiliki susunan  berbeda

Otak terus-menerus mempelajari berbagai hal sehingga terus-menerus memperbarui susunan.

Apa yang anda lakukan dan pelajari dalam kehidupan mengubah bentuk fisik otak anda-hal itu secara harfiah mengubah susunannya.

Kita memiliki banyak cara untuk menjadi cerdas; banyak dari cara itu tidak muncul dalam tes IQ.

 

Kita tidak menaruh perhatian pada hal-hal membosankan

Emosi merebut perhatian kita, dan cenderung lebih diingat.

Entah anda seorang pramusaji atau ilmuwan otak, jika ingin mengingat hal-hal khusus dengan tepat, jangan mulai dari detail. Mulailah dengan ide-ide kunci dan, secara hierarkis, buatlah detail-detail seputar konsep besar itu.

Otak tidak bisa melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan atau multitasking: kemampuan mencurahkan perhatian itu tidak mampu melakukan multitasking.

Apa yang dilakukan “jaringan eksekutif” orang yang saat menulis makalah, ada pesan “ada email baru!”

  • Berpindah kesiagaan
  • Aktivasi peraturan untuk tugas #1
  • Melepaskan diri
  • Aktivasi peraturan untuk tugas #2

Membawa otak sekuensial anda ke suatu lingkungan multitasking dapat menjadi seperti berusaha menaruh kaki kanan di sepatu kiri.

Lakukan satu hal dalam satu waktu: multitasking mengurangi prosuktivitas dan meningkatkan kesalahan.

Otak perlu istirahat: kita membutuhkan waktu untuk mencerna informasi, yang berarti kebutuhan istirahat secara teratur.

Ringkasan:

“Lampu sorot” perhatian otak hanya dapat berfokus pada satu hal pada satu waktu: tidak ada multitasking.

Kita lebih hebat dalam mengamati pola dan mengabstrasikan makna suatu peristiwa ketimbang merekam detail.

Pembangkitan emosi membantu otak belajar.

Audiens pergi setelah 10 menit, tapi anda dapat terus menahan mereka dengan menuturkan cerita atau menciptakan peristiwa-peristiwa kaya emosi.

Memori Jangka Pendek: Ulangi untuk mengingat

Jeda di antara pengulangan merupakan komponen penting untuk mengubah memori sementara menjadi memori yang lebih pendek.

Ada dua jenis memori: yang memerlukan pengetahuan sadar, dan yang tidak.

Memori deklaratif dapat dibagi menjadi empat langkah berurutan: mengkodekan (encoding), menyimpan, mengingat, dan melupakan.

Pelajari kembali bahan pelajaran setelah kelas usai, lebih baik lagi, oleh guru saat proses belajar-mengajar.

Informasi yang masuk ke otak anda langsung dipecah menjadi kepingan-kepingan yang dikirimkan ke berbagai wilayah korteks untuk disimpan.

Sebagian besar peristiwa yang meramalkan apakah sesuatu yang dipelajari juga akan diingat terjadi pada beberapa detik pertama pemelajaran. Semakin rumit kita mengodekan satu memori pada momen-momen awal, semakin kuat memori itu.

Memori jangka panjang: ingatlah untuk mengulang

Memori mungkin tidak menetap pada saat pemelajaran, tapi repetisi, dilakukan dengan jeda-jeda yang waktunya sudah ditentukan secara spesifik, besifat menetap.

Bila anda hanya memiliki satu minggu untuk belajar demi menghadapi ujian akhir dan hanya 10 termin waktu untuk mempersiapkan diri, lebih baik membagi sepuluh repetisi itu selama seminggu daripada memapatkan semuanya.

Pajan ulang diri anda secara sengaja dengan informasi secara lebih rumit dan dalam jeda yang ajek secara teratur bila anda ingin mengingat kembali infomasi itu secara lebih jelas.

Sebagian besar memori menghilang dalam hitungan menit, tapi memori-memori yang mampu melalui periode yang rapuh itu akan menguat seiring waktu.

Cara membuat memori jangka panjang lebih dapat diandalkan adalah dengan memasukkan informasi baru secara bertahap dan mengulanginya dalam jeda yang terpola waktunya.

Tidur: Tidur baik, berpikir pun baik

Tidur yang sehat dapat mendongkrak pemelajaran secara signifikan dalam berbagai jenis tugas.

Cobalah masalahnya dibawa tidur!

Saraf otak anda menunjukkan kegiatan ritmis yang giat ketika tertidur-ungkin memutar ulang apa yang anda peljari hari itu.

Porsi kebutuhan tidur dan kapan mereka tidur berbeda-beda pada setiap orang, tapi dorongan biologis untuk tidur siang adalah hal yang universal.

Kurang tidur akan menurunkan perhatian atau dayatangkap, fungsi eksekutif, memori kerja, mood, keterampilan kuantitatif, penalaran logis, bahkan ketangkasan motorik.

Stres: otak yang tertekan tidak belajar secara sama

Secara spesifikm stres menghambat memori deklaratif (hal-hal yang bisa anda utarakan) dan fungsi eksekutif/pelaksana (tipe pemikiran yang melibatkan pemecahan masalah).

Kuncinya: kendali itu penting.

Salah satu yang memacu gairah kembali “ketidakpastian dalam dosis tertentu bisa bagus untuk produktivitas, terutamabagi karyawan yang cerdas dan bermotivasi tinggi.

Secara historis orang melakukan kerja terbaik mereka-terkadang kerja yang mengubah dunia-dalam beberapa tahun pertama setelah memasuki dunia kerja. Peraih nobel berhasil rata2 pada 10 tahun pertama karier mereka. Albert Einstein menerbitkan ide2nya pada usia matang 26 tahun.

Bagian terbesar dari manajemen stres yang berhasil adalah meraih kembali kendali atas kehidupan anda.

Stres kronis dapat mengakibatkan penyakit, melumpuhkan kemampuan belajar dan mengingat.

Secara individu, jenis stres terburuk adalah perasaan bahwa anda tidak memiliki kendali terhadap permasalahan yang ada-anda tidak berdaya.

Stres emosional memiliki dampak besar pada seluruh masyarakat dan kemampuan anak untuk belajar di sekolah dan produktivitas karyawan di tempat kerja.

Integrasi sensoris: rangsanglah indra lebih banyak

Informasi tambahan yang diberikan saat pemelajaran akan membuat pemelajaran lebih baik.

Murid belajar lebih baik dengan:

  • Kata-kata dan gambar
  • Kata-kata dan gambar dipresentasikan secara serentak dibandingkan secara berurutan
  • Kata-kata dan gambar dikorespondensikan berdekatan
  • Bahan-bahan yang tidak relevan disisihkan ketimbang dimasukkan
  • Dengan animasi dan narasi dibanding animasi dan teks dilayar

Indra-indra kita berevolusi untuk bekerjasama--penglihatan mempengaruhi pendengaran, mislanya-yang artinya kita belajar paling bagus kalau merangsang semua indra bersamaan.

Penglihatan mengungguli indra-indra lainnya

Semakin visual inputnya, semakin cenderung input itu dikenali-dan diingat.

Sejauh ini, penglihatan adalah indra kita yang paling dominan, menyedot separuh dari sumber daya otak kita.

Kita paling bagus belajar dan mengingat den gambar, bukan kata-kata tertulis atau terucap.

Gender: otak pria dan otak wanita berbeda

Laki-laki kooperatif, hanya saja lebih sukadengan cara kompetisi, sementara wanita bekerjasama.

Eksplorasi: kita adalah penjelajah yang kuat dan alami

Salah satu sifat terbaik kita adalah kemampuan belajar melalui serangkaian ide yang kian diperbaiki secara mandiri.

Kita secara alamiah punya rasa ingin tahu dari sejak lahir sampai umur 101 tahun.

Pemelajaran tidak hanya memberi kita kebahagiaan, tapi juga keahlian.

Bayi adalah model cara kita belajar-bukan dengan reaksi pasif terhadap lingkungan, melainkan melalui pengujian aktif lewat observasi, hipotesis, eksperimen, dan konklusi.

Bagian-bagian spesifik otak memungkinkan pendekatan ilmiah itu. Korteks prefrontal kanan mencari-cari kesalahan dalam hipotesis kita (“harimau bertaring itu gak jinak”), dan wilayah yang berdekatan memberitahu kita untuk mengubah perilaku (“lari!”)

Beberapa bagian otak dewasa kita tetap lentur seperti bagian otak bayi supaya kita dapat menciptakan saraf-saraf dan mempelajari hal-hal baru sepanjang hayat.

Stay up to date

Get notified when I publish something new, and unsubscribe at any time.